Berita

Berita

7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat: Membangun Generasi Sehat, Cerdas, dan Berkarakter

Mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter kuat dan berkontribusi pada masyarakat adalah cita-cita besar bangsa Indonesia. Dalam menjawab tantangan ini, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah memperkenalkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Program ini tidak hanya berorientasi pada penguatan karakter, tetapi juga pada pembentukan pola hidup sehat dan tanggung jawab yang mendalam. Apa itu 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat? Program ini memuat tujuh kebiasaan utama yang diyakini mampu menciptakan generasi penerus yang tangguh secara mental, emosional, dan sosial. Berikut elaborasi dari masing-masing kebiasaan: Implementasi di Dunia Pendidikan Program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dirancang untuk diterapkan di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA. Melalui pendekatan berbasis kelas, budaya sekolah, dan kegiatan masyarakat, program ini diintegrasikan dalam kegiatan belajar-mengajar sehari-hari. Guru dan orang tua berperan sebagai teladan sekaligus fasilitator, memastikan nilai-nilai ini tertanam secara konsisten dalam kehidupan anak-anak. Dengan membiasakan 7 kebiasaan ini sejak dini, diharapkan anak-anak Indonesia tumbuh menjadi individu yang sehat, berkarakter, dan berdaya saing global. Kebiasaan yang terbentuk tidak hanya memberikan manfaat bagi diri mereka sendiri, tetapi juga untuk kemajuan bangsa secara keseluruhan. Menguatkan Karakter Lewat Lagu Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Pusat Penguatan Karakter menggelar ajang Kreasi Cipta Lagu Anak Nusantara (KELANA) untuk memperkuat karakter anak Indonesia melalui lagu. Bertema “Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”, kegiatan ini mengajak masyarakat menciptakan lagu yang menarik sekaligus menanamkan nilai-nilai positif bagi generasi muda. Informasi lengkap terkait syarat dan pendaftaran tersedia di cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/kelana2024. Mari bersama kita wujudkan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkarakter melalui 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat!

Berita

Benarkah Libur Sekolah Selama Bulan Puasa 2025? Ini Penjelasan Mendikdasmen

Makassar – Belakangan ini masyarakat Indonesia tengah ramai membahas tentang wacana libur sekolah saat bulan Ramadhan 2025. Pasalnya, muncul usulan agar kegiatan belajar-mengajar diliburkan selama sebulan penuh saat Ramadhan. Untuk diketahui, puasa Ramadhan 2025 akan berlangsung pada awal bulan Maret. Menjelang bulan suci ini, para siswa umumnya antusias menanti liburan Baca artikel detiksulsel, “Benarkah Libur Sekolah Selama Bulan Puasa 2025? Ini Penjelasan Mendikdasmen” selengkapnya https://www.detik.com/sulsel/berita/d-7737214/benarkah-libur-sekolah-selama-bulan-puasa-2025-ini-penjelasan-mendikdasmen. Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Berita

Menag Akan Umumkan Keputusan Soal Libur Ramadan Senin Depan

Jakarta – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan pihaknya akan mengumumkan keputusan soal sekolah libur Ramadan atau tidak pada Senin mendatang. Hal ini sebagai respons dari banyaknya pertanyaan, apakah siswa akan libur selama Ramadan? “Besok paling lambat Senin kita akan umumkan,”kata Menag, dikutip dari Antara, Sabtu (18/1/2025). Baca artikel detikedu, “Menag Akan Umumkan Keputusan Soal Libur Ramadan Senin Depan” selengkapnya https://www.detik.com/edu/sekolah/d-7738243/menag-akan-umumkan-keputusan-soal-libur-ramadan-senin-depan. Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Berita

SEKOLAH RAMAH ANAK

Untuk mencegah kekerasan dan kejahatan seksual secara fisik dan non-fisik pada anak, program sekolah ramah anak (SRA) telah diberlakukan di sejumlah wilayah Indonesia. Maka dari Kepala UPT SMAN 14 Bone, Drs. MUBARRAK, M.Pd. Akan mencanangkan UPT SMAN 14 Bone seabagai Sekolah Ramah Anak. Ada aspek pengajaran yang berbeda dari SRA ini yang mengharuskan guru sebagai pengasuh anak di sekolah dengan responsif dan disiplin positif. Kepala UPT SMAN 14 Bone, mengatakan, program SRA akan menciptakan generasi bangsa Indonesia yang berkarakter, kuat, dan baik. “Sekolah ramah anak itu gurunya harus responsif, disiplin positif, dan menjalin hubungan baik dengan orangtua murid, sehingga tidak ada masalah perlindungan anak antara orangtua dan guru,” ujarnya dalam Peretmeuan dengan Guru dan staf yang dimana UPT SMAN 14 Bone Menuju Sekolah Ramah anak, di RuangnTRRC UPT SMAN 14 Bone, 11/10/2019.

Scroll to Top